DUNIA kepolisian Indonesia kembali tercoreng. Sebuah video yang diunggah ke situs video youtube, memperlihatkan perlakuan tak manusiawi kepada dua orang tahanan anak di bawah umur. Dalam rekaman video amatir yang berjudul: Siksaan di Polres Martapura itu, beberapa oknum berseragam menyuruh dua orang anak itu saling "mengeksekusi" tamparan melalui permainan adu jari (pingsut atau suit).
Video berdurasi 8 menit 46 detik ini diunggah oleh seorang bernama Camplun sejak 14 April 2011. Meski demikian, video ini baru beredar luas di kalangan netter dan pengguna Blackberry. Rekaman itu cukup jelas menampakkan, dua orang anak, berbaju biru dan merah, saling berhadapan dan ditonton oleh beberapa orang bercelana seragam coklat.
Para penonton berseragam itu kemudian menyuruh mereka "pingsut." Bak adegan Rousian Roulette, bagi siapa yang kalah, akan ditampar lawannya. "Ayo Mulai," kata salah satu penonton dan diiringi tawa penonton lainnya. "Jangan di telinga, jangan ditelinga," ucap salah seorang yang ditimpali seorang lainnya," terus, terus."
Menariknya, tidak ada satupun yang terlihat mencegah tindakan tak manusiawi itu. Dalam Ruangan yang cukup mendapat pencahayaan itu, para penonton leluasa menyuruh dua orang anak itu untuk saling tampar. "Ayo balas, balas!" Seorang dalam logat Banjar kental kemudian mengatur posisi mereka agar bisa saling menampar dengan bebas, "maju, maju ikam ding," ucapnya yang ditimpali suara, "balas, balas!"
Tak puas menyuruh saling menampar, para oknum itu kemudian mencoba "variasi" lain dengan menyuruh dua anak itu saling jitak kepala, tinju di dahi dan tamparan dua tangan. Terlihat jelas, dua orang anak itu sangat tersiksa oleh pukulan satu sama lain tapi tak kuasa untuk menghentikan penyiksaan. Video ini sejak pukul 01.00 dini hari tadi telah ditonton 663 netter dan dalam komentarnya beberapa terlihat marah. "Memalukan lo polisi," kata seorang dengan akun Obelix619.
Sumber : JPNN.com
No comments:
Post a Comment