Masturbasi atau mastubare dalam bahasa Latin, mungkin menjadi salah satu topik yang paling sering dibicarakan dalam masalah seks. Ada banyak kontroversi seputar tema yang satu ini, mulai dari mitos,
ajaran agama, hingga pendapat ilmiah tentangnya. Bahkan seorang dokter pernah dipecat lantaran mengatakan masturbasi harus diajarkan pada anak laki-laki. Belum lagi, para orang tua kerap menakuti anak-anaknya yang melakukan masturbasi dengan ancaman dapat menjadi buta.
Masturbasi adalah rangsangan disengaja yang dilakukan pada organ alat kelamin untuk memperoleh kenikmatan dan kepuasan seksual. Apapun anggapan mengenai hal ini, faktanya sebanyak 94 persen remaja laki-laki melakukannya, sementara enam persen sisanya bisa jadi berbohong. Sementara itu, sebagian lelaki dewasa melakukannya pada titik tertentu dalam hidupnya dan sebagian lainnya melakukannya sebagai kegiatan rutin.
Bertolak belakang dengan sejumlah anggapan negatif mengenai masturbasi, sejumlah riset justru menyatakan masturbasi bisa bermanfaat. Seperti dilansir AskMen.com, setidaknya masturbasi bisa melatih Anda mengendalikan dan menunda respon seks Anda, sehingga mendapatkan kenikmatan yang lebih ketika mencapai orgasme bersama pasangan. Masturbasi juga bermanfaat menjadi dasar pembelajaran teknik bercinta sehingga seseorang bisa mengalami multiorgasme. Selain untuk pria, masturbasi juga bermanfaat untuk kaum Hawa.
Ditambah lagi, masturbasi ternyata juga memberi manfaat lain, yaitu menurunkan ketegangan seks Anda. Suatu hal yang wajar jika laki-laki cepat terangsang. Bagi sebagian di antaranya, masturbasi adalah jawabannya. Tak ada yang salah dengan hal tersebut jika dilihat dari aspek biologis. Ketika organ seks Anda tengah berkembang dan banyak memproduksi sperma, tubuh merespon dengan cara berejakulasi.
Hingga kini, banyak laki-laki yang berpikir bahwa ada hal-hal negatif terkait masturbasi. Tetapi masturbasi aman dilakukan, dan tidak akan mempengaruhi ukuran penis, kemampuan ereksi, atau kemampuan memiliki anak. Sebaliknya, ini adalah cara yang bagus untuk menyempurnakan teknik bercinta hingga saat seseorang siap berhubungan seks. Masturbasi sebelum berhubungan seks, dapat membuat lelaki lebih "tahan lama".
Masturbasi diselimuti sejumlah mitos, seperti kemungkinan bisa menjadi buta, dapat ditumbuhi bulu seperti kera, gila, dan bahkan bisa kehilangan nyawa jika melakukannya. Namun, sejauh ini belum ada yang bisa membuktikan masturbasi bisa berdampak buruk bagi fisik Anda.
Berbicara mengenai masturbasi, aspek psikologisnya juga harus dipikirkan. Itulah mengapa pendidikan spiritual, agama, dan pendekatan psikologis harus turut melekat jika kita membahasnya. Seorang peneliti pernah menyatakan bahwa banyak orang yang melakukan masturbasi lebih sering dari buang air kecil dalam sehari. Biasanya, masturbasi berlebihan pada pria disebabkan kurangnya rasa percaya diri terhadap tubuh atau ketidakmampuan pria menghadapi wanita. Yang menyedihkan, seseorang sudah "diperbudak" masturbasi, sehingga lebih senang melakukannya dibanding merajut kebahagiaan dengan istrinya.
Jika Anda lebih memilih untuk melakukan masturbasi dibandingkan dengan bercinta bersama pasangan, maka sepertinya Anda harus menanyakan kepada diri sendiri mengapa demikian.
No comments:
Post a Comment