LIRIKAN mata tidak cukup untuk menjelaskan bagaimana Anda dan seseorang lawan jenis punya daya tarik menarik. Jika lirikan mata turun ke hati, bagaimana cara mengetahui apakah perasaan tersebut tidak bertepuk sebelah tangan?
Atau, pertanyaan klise yang sering diajukan banyak pasangan yang telah lama menjalin hubungan, mengapa percikan asmara yang dulu pernah menggelora kini tidak bergelora seperti pada awalnya?
Jika penasaran terhadap jawaban atas sejumlah pertanyaan di atas, simak saja penjelasan yang diberikan Beverly Palmer, Ph.D, seorang profesor psikologi dari California State University, berikut ini:
1. Sinyal-sinyal asmara
''Sinyal terpenting yang menunjukkan rasa tertarik adalah kontak mata yang terjalin antara satu sama lain,'' cetus Palmer. Kontak mata tersebut bukan berupa tatapan tajam, melainkan lebih menyerupai lirikan sekilas dalam hitungan detik.
Jika seorang perempuan melirik seorang laki-laki dan dia menyadarinya, laki-laki tersebut kemungkinan besar akan balas melirik. Lantas, perempuan itu akan meliriknya kembali, dan jika laki-laki itu merasa tertarik maka dia akan balas melirik sekali lagi.
Kontak mata yang terjadi secara berulang kali dan berlangsung timbal balik ini merupakan indikasi rasa saling tertarik, yang bisa menggerakkan sejumlah sinyal tubuh lain.
2. Tahapan hubungan
Percik asmara merupakan tahapan awal dalam menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Tahap selanjutnya adalah kedekatan emosional dan komitmen. ''Tahapan asmara itu hanya bertahan maksimum selama dua setengah tahun, jika pasangan tersebut terus menjalin kontak,'' imbuh Palmer.
Tahapan ini sangat tergantung pada daya tarik non verbal. Sedangkan kedekatan emosional dapat dibangun sejak dini, dan hal inilah yang dapat menumbuhkan serta mengikat daya tarik satu sama lain.
3. Tingkah laku menggoda
Setelah melakukan kontak mata, dua orang yang saling tertarik akan melancarkan aksi ''menggoda'' satu sama lain, yakni dengan menyentuh bagian tertentu dari tubuh yang mereka pikir menarik secara seksual.
Misalnya, perempuan akan menjilati bibir atau menyentuh kakinya, sementara laki-laki akan mengencangkan dasi, berdiri dengan pinggul dimajukan ke depan, atau mengaitkan jari di sekeliling ikat pinggang. Biasanya, semua hal itu dilakukan tanpa sadar.
4. Bahasa tubuh
Selain itu, dua orang yang saling tertarik biasanya akan menirukan bahasa tubuh pasangannya. Misalnya, jika yang satu menyilangkan kaki maka yang lain akan ikut menyilangkan kaki. ''Ini merupakan bahasa tubuh tambahan untuk menyatakan 'aku tertarik padamu’,’’ujar Palmer.
Pada tahap ini, kedua orang itu mulai menyadari tingkah laku mereka dan mempertimbangkan kemungkinan untuk maju ke level selanjutnya.
5. Faktor pemikat
Meskipun banyak ahli berpendapat feromon (bau khas yang dikeluarkan tubuh) memainkan peranan penting dalam memikat lawan jenis, Palmer berpendapat lain. Menurutnya, masalah tersebut jauh lebih kompleks. Umumnya, penglihatan merupakan faktor yang menjadi pemicu daya tarik, sebab banyak orang yang terperangkap dalam standar stereotip tentang keindahan.
6. Penampilan vs kepribadian
Menurut sebuah hasil studi yang dipublikasikan di dalam Personal Reationship, seseorang yang memiliki kepribadian positif akan terlihat jauh lebih menarik. Sebaliknya, seseorang yang memiliki kepribadian negatif, misalnya tidak jujur dan kasar, akan terlihat kurang menarik secara fisik.
7. Pasangan jiwa
Sebenarnya, tipe pasangan seperti apa yang dicari seseorang untuk menjadi pendamping hidupnya? Menurut Palmer, tanpa sadar orang mencari pasangan dengan tipe yang berseberangan dengannya. Tujuannya adalah supaya bisa melengkapi kebutuhan yang tidak terpenuhi. Misalnya, seseorang yang tidak pandai bergaul cenderung tertarik dengan orang yang memiliki bakat bersosialisasi.
8. Asmara yang padam
Ketertarikan dan chemistry yang terjalin pada tahap awal bisa bertahan dalam hubungan jangka panjang hingga perkawinan, akan tetapi bisa pula padam. Alasannya, menurut Palmer, ketika kedekatan emosional mulai terjalin, orang-orang menyadari bahwa komitmen dan saling pengertian mengalahkan ketertarikan fisik.
No comments:
Post a Comment