Kalau sudah hobi, apapun tak akan menjadi masalah, kendati harus mengeluarkan kocek besar. Apapun dilakukan, untuk memberikan kepuasan nurani yang tak cukup hanya dijelaskan dengan kata - kata.
Ungkapan itu tepat menggambarkan Andre (41) dalam bergelut dengan hobinya di Mercedes Classic Club Indonesia (MCCI). Puluhan juta hingga ratusan juta rupiah dikeluarkannya untuk melengkapi koleksi mobil Mercedes Benz Klasik miliknya.
"Sekarang saya sudah punya 15 mobil klasik, selain menjadi seorang kolektor, saya juga mendapatkan penghasilan, ya, dari sini. Jadi tidak hanya hobi," ujarnya di sela - sela berlangsungnya Jambore Nasional VI Mercedes Benz Club Indonesia (MBCI) di GOR Jatidiri, Semarang, beberapa waktu lalu.
Tak lain dan tak bukan, menjatuhkan pilihannya ke mobil besutan Eropa itu karena memiliki kenyamanan , keamanan, dan model yang artistik, "Karena yang saya suka adalah yang mobil klasiknya, secara investasi sangat bagus. Karena harganya tak akan turun, justru terus meningkat bahkan tak memiliki patokan harga," katanya.
Dalam hal perawatan, tak ada kesulitan berarti selama menjalani hobinya itu. Namun, dalam hal kelengkapan aksesoris dan onderdil, terpaksa harus pergi keluar negeri bila tidak mendapatkan di Indonesia.
"Untuk mencari onderdil, memang agak sulit, karena mobilnya saja sudah berusia puluhan tahun. Ada yang dari tahun 40-an dan masih berjalan," ujarnya.
Andre mengatakan, untuk bergelut dalam hobi ini tidak cukup memiliki uang banyak, "Uang banyak bukan yang utama, karena mobil ini kan barang antik dan jumlahnya sangat sedikit. Misalnya kita suka dengan mobil yang paling tua, punya uang Rp. 2 miliar saja, kalau tidak dijual pemiliknya juga tidak bisa," ucapnya.
Vice President Event Mercedes Benz Club Indonesia (MBCI), Iswachyudi Abdulrachman, juga tertarik pada mobil klasik yang dimiliki Mercedes Benz. Ketangguhannya pada mesin dan onderdil menjadi daya tariknya untuk berkecimpung dalam pecinta mobil klasik.
"Saya suka mobil Mercedes Benz klasik, terutama untuk Tiger W123 karena mobil - mobil ini sangat tangguh, bandingkan saja, mobil - mobil sekarang setiap 2 tahun tahun sekali harus ganti kampas rem. Mobil keluaran Mercedes Benz bisa sampai 5 - 7 tahun baru mengganti kampas rem," ujarnya.
Saat ini dia memiliki 5 mobil klasik Mercedes Benz dan jangan tanya soal harga, karena bagi yang bukan pehobi pasti menganggap angka tersebut termasuk besar. "Kami tidak melihat seberapa besar biayanya, melainkan dari kepuasannya. Memandangi mobil yang kita miliki saja sudah memiliki kenikmatan tersendiri," ujarnya.
Dia mengatakan, saat ini jumlah mobil Mercedes Benz klasik tak lebih dari 6000 unit yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.
No comments:
Post a Comment