Pakar Psikologi dari University of Queensland, Brisbane, Australia. Profesor Bill Von Hippel mengatakan, kecenderungan itu merupakan buah evolusi dari prilaku atau tepatnya "strategi menunjukan eksistensi pria" guna membentuk daya tarik terhadap lawan jenis. "Peningkatan resiko yang diambil memang memperbesar keberhasilan pria tetapi turut pula meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan," jelasnya.
Von Hippel berpendapat, kompetisi beresiko antar pria sudah ada sejak dimulainya peradaban manusia. "Sejarah mencatat, pria saling bersaing guna mendapatkan akses terhadap perempuan yang disukai, dan pemenangnya adalah pria yang bakal mewariskan gen pada keturunannya," paparnya.
"Persoalan resiko telah melekat pada strategi kompetisi pencarian pasangan. Hasil riset menyimpulkan resiko secara fisik bisa dimengerti. Hal itu disebabkan peran hormon dalam tubuh serta karakter seseorang guna menunjukan semacam daya tarik terhadap calon pasangannya dan rival-rivalnya," tambah Von Hippel.
Hasil riset juga menyebutkan, resiko terbesar kaum pria ketika menunjukan eksistensinya dihadapan kaum perempuan adalah kematian. Katakanlah, ketika mengendarai mobil ugal-ugalan. Kondisi itu tanpa disadari merupakan hasil kerja hormon dalam tubuh pria sebagai bentuk stimulus terhadap keberadaan perempuan.
Sebelumnya, Von Hippel dan koleganya menjalnkan sebuah riset yang melibatkan para pemain skateboard baik pria ataupun wanita. Masing-masing dari relawan harus menunjukan kemampuannya. Semisal, pemain skateboard pria harus tampil didepan penonton perempuan dan sebaliknya, pemain skateboard perempuan tampil dihadapan penonton pria.
Hasilnya, sebagian dari pemain skateboard pria terjatuh atau mengalami kecelakaan. Rata-rata dari mereka terjatuh lantaran begitu semangat melakukan manuver berbahaya. [republika.co.id]
No comments:
Post a Comment