Thursday, July 15, 2010

Hasil Pengumuman SNMPTN 2010 Serentak Pada 17 Juli Melalui Situs Dikti

Pengumuman hasil SNMPTN 2010 bagi calon mahasiswa perguruan tinggi negeri Indonesia bisa diakses di web situs Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi atau Dikti (http://dikti.go.id/).

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2010 akan diumumkan pada 17 Juli 2010, mulai pukul 00.00 WIB. Bagi peserta seleksi dapat melihat di laman Perguruan Tinggi Negeri dan laman www.dikti.go id. Manualnya bisa dibaca di media cetak edisi 17 Juli 2010.

Menurut Ketua Panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2010 Herry Suhardiyanto, tingkat kecurangan ujian tahun ini menurun. "Hanya sekitar 0,36 persen dari total peserta (1608 peserta)," ujarnya dalam keterangan pers di Gedung Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian, Kamis (15/7).

Menurut dia, angka tersebut turun ketimbang tahun lalu yang mencapai 3 ribuan peserta. Panitia mencatat terdapat 79.292 peserta yang gugur dengan berbagai alasan. Baik karena kecurangan, tidak hadir dalam salah satu ujian, atau tidak mengisi Lembar Jawab Ujian dengan tepat.

Modus kecurangan terbesar tahun ini sebagian besar menggunakan telepon seluler. "Ada yang mensuplai jawaban, dan itu dari ruangan yang sama, jadi bukan soalnya yang bocor," ujar Herry. Pada kasus joki ujian yang ditemukan di Semarang, kata Herry, bukan berarti warga Semarang yang melakukannya. "Bisa siapa saja, kami masih melakukan penyelidikan internal," katanya.

Saat ini, ada 23 peserta yang tertangkap terkait kasus perjokian di Semarang. "Jumlahnya mungkin saja berkembang," kata Herry. Tapi apakah semuanya joki atau ada peserta, belum da keterangan dari pihak kepolisian.

Panitia, sudah mendata jaringan tersebut. "Sanksi bagi mahasiswa yang terlibat, diserahkan ke rektor masing-masing," kata Rektor Insititut Pertanian Bogor (IPB) ini. "Untuk IPB, kami akan keluarkan. "

Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Rochmat Wahab menyatakan modus-modus jaringan di Semarang serupa dengan kasus tahun sebelumnya di Universitas Hasanuddin, Makassar. "Jangan dikira kami tidak dapat menangkap mereka," ujarnya.@Tempo

No comments:

Post a Comment