Juara Piala Dunia (PD) 2010 pertama di benua Afrika sudah dipastikan menjadi milik salah satu wakil Eropa. Spanyol dan Belanda akan memperebutkan lambang supremasi sepak bola sejagat tersebut di Soccer City Stadium, Johannesburg, dini hari nanti (siaran langsung RCTI pukul 01.30 WIB).
Meskipun sama-sama berasal dari Eropa, bentrok kedua negara ini bakal menjadi pertemuan dua gaya sepak bola yang berbeda. Belanda dengan gaya full menyerang khas totaal voetball-nya bakal bertemu dengan sepak bola Spanyol yang lebih stylish, yang mengandalkan penguasaan bola serta tekanan konstan lewat umpan-umpan pendek.
Gaya andalan Spanyol itu hanya sekali gagal memetik kemenangan. Yakni kala La Furia Roja"sebutan Spanyol"dikalahkan Swiss di laga pertama fase Grup H (16/6). Namun, di lima laga selanjutnya, mereka menyapu semua kemenangan. Terakhir, juara tiga kali Jerman yang dibingkam dengan skor tipis 1-0. Tidak heran kalau kubu Belanda cukup mewaspadai efek mematikan dari style tersebut.
"Sudah jelas, Spanyol adalah tim yang lebih bagus dari Jerman, dan sangat pantas menang. Merekalah tim terbaik di turnamen sejauh ini," kata Bert van Marwijk, pelatih Belanda, seperti dikutip Associated Press. "Mereka bermain sangat bagus jika sedang menguasai bola. Tapi kami sendiri juga bakal bermain dengan gaya kami. Ini akan jadi tantangan besar yang menarik," lanjut dia.
Bisa jadi, Van Marwijk tengah merendah. Sebab, sejatinya rekor Oranje"sebutan Belanda"di sepanjang turnamen ini lebih bagus dari Belanda. Mereka tidak terkalahkan di fase grup, dan selama babak knockout mencatat skor kemenangan yang lebih meyakinkan daripada Spanyol. Tim seperti Brazil pun bisa ditendang dari perempat final dengan skor 2-1.
"Belanda bermain dengan style yang berbeda dengan kami. Tapi sebenarnya inti kekuatan kedua tim ini sama, yakni mengandalkan kekuatan teknis di tengah," papar Vicente del Bosque, pelatih Spanyol, kepada Associated Press. "Pemain mereka sangat cepat. Mungkin cara mainnya tidak taktis seperti kami, tapi jelas lebih berbahaya," imbuhnya.
Dilihat dari dua laga terakhir di perempat final dan semifinal, Belanda dan Spanyol bakal sama-sama menggunakan skema 4-2-3-1, dengan dua holding midfielder di depan jajaran bek. Plus, sama-sama mengandalkan striker tunggal yang didukung penuh tiga gelandang serang.
Jika demikian, pemenang laga ini benar-benar ditentukan oleh siapa yang memenangi duel perebutan bola di lapangan tengah. Spanyol punya Xavi dan Andres Iniesta, sementara Belanda mengandalkan Robben dan Wesley Sneijder. Sekilas, duet gelandang Robben dan Sneijder terdengar lebih berbahaya. Mereka lebih sering menghasilkan gol buat Oranje.
Tapi, karakter lini tengah Spanyol sebenarnya lebih ofensif. Selain Xavi dan Iniesta, mereka masih punya Xabi Alonso yang sering ikut maju membantu serangan dan punya spesialiasi melepaskan tendangan jarak jauh. Sebaliknya, duet holding midfielder Belanda, Mark van Bommel dan Nigel de Jong sama-sama lebih banyak beroperasi di belakang.
Kubu Belanda sendiri sudah mengisyaratkan bahwa mereka lebih mengejar kemenangan daripada permainan indah. "Di final ini, kami tidak berencana memainkan sepak bola indah. Kami lebih baik main jelak dan menang, daripada main cantik tapi kalah. Kami tetap bisa memainkan sepak bola yang atraktif, tapi kami juga bisa menang dengan permainan yang lebih terorganisasi," tegas Robben, seperti dilansir Reuters.
"Kalau permainan sudah rapi, menang dengan satu gol pun tidak apa-apa. Kami di final Piala Dunia, bagaimana cara kami bermain sudah tidak penting lagi. Yang penting menang," imbuhnya.
Tapi, Belanda harus berhati-hati. Sepanjang turnamen, Spanyol sudah terbiasa mendapat lawan yang superdefensif, tapi tetap bisa menang. Sambil menampilkan passing-passing pendek cantik yang jadi andalan, mereka sangat sabar mencari celah pertahanan lawan. Jika membiarkan hal itu terjadi terus, Belanda bisa bernasib sama dengan Portugal dan Paraguay.
"Kami pasti akan tetap bermain bagus, karena justru mungkin itulah yang diperlukan untuk memenangkan Piala Dunia. Tim ini sudah siap mengambil langkah terakhir demi mengamankan gelar," tegas Iniesta kepada AS.
Data Pertandingan
Stadion: Soccer City, Johannesburg
Wasit: Howard Webb (Inggris)
Perkiraan Susunan Pemain
Belanda (4-2-3-1): 1-Stekelenburg (g); 2-Van der Wiel, 3-Heitinga, 4-Mathijsen, 5-Van Bronckhorst (C); 6-Van Bommel, 8-De Jong; 7-Kuyt, 10-Sneijder, 11-Robben; 9-Van Persie
Pelatih: Bert van Marwijk
Spanyol (4-2-3-1): 1-Casillas (g/C); 15-Ramos, 3-Pique, 5-Puyol, 11-Capdevila; 14-Alonso, 16-Busquets; 6-Iniesta, 8-Xavi, 18-Pedro; 7-David Villa
Pelatih: Vicente del Bosque
Rekor Pertemuan :
30/01/57 Spanyol v Belanda 5-1 (uji coba)
02/05/73 Belanda v Spanyol 3-2 (uji coba)
23/01/80 Spanyol v Belanda 1-0 (uji coba)
16/02/83 Spanyol v Belanda 1-0 (Kualifikasi Euro 1984)
16/11/83 Belanda v Spanyol 2-1 (Kualifikasi Euro 1984)
21/01/87 Spanyol v Belanda 1-1 (uji coba)
15/11/00 Spanyol v Belanda 1-2 (uji coba)
27/03/02 Belanda v Spanyol 1-0 (uji coba)
Prediksi : Di atas kertas
Kedua negara bukan lawan yang terlalu sering bertemu. Sepanjang sejarah, mereka hanya bentrok delapan kali, dan Belanda unggul dengan empat kemenangan berbanding tiga. Hanya saja, mayoritas kemenangan diraih di kandang. Mereka sama-sama belum teruji di tempat netral.
Bursa Taruhan Asian Handicap
Spanyol v Belanda 0 : 1/2
sumber : JPNN
No comments:
Post a Comment