Wednesday, November 21, 2012

Ketika Tentara Israel Menggunakan Pampers


Bukan hanya bayi yang mengenakan popok alias pampers, tetapi tentara Yahudi-Israel juga mengenakannya. Tapi bukan karena mereka suka ngompol. Ini disebabkan karena mereka takut buang air di luar kendaraan tempur karena khawati serangan para pejuang Al-Qassam.

Ketika Tentara Israel Mengguakan Pampers


Mungkin karena ketakutan itulah yang membuat alas an pasukan Israel hingga memutuskan mengenakan Pampers. Gara-gara sikapnya yang lucu ini, para pemuda Palestina memberi julukan baru pada mereka dengan sebuah Jaish Pampers (tentara Pampers).

Julukan ini bukanlah tanpa dasar, para pejuang Al-Qassam berhasil mengungkap bahwa pasukan Israel memakai penampung air seni, yang biasa dipakai anak-anak atau para manula.

Lewat jumpa pers, di hadapan para wartawan yang ditayangkan channel Al Quds, pasca pertempuran Al Furqan, beberapa waktu lalu.

"Di mana keberanian tentara itu (Israel), yang menyerang dengan dukungan teknologi. Dari udara, dari atas awan, dari laut, serta dari dalam tank mereka yang terlindungi, untuk menghadapi para pemuda yang tidak memiliki banyak persenjataan, akan tetapi mereka bisa mengalahkan," ujarnya.

"Dan kami akan menggambarkan kepengecutan para tentara Zionis itu, adalah hal yang paling aneh, bahwa yang selalu kita nilai sebagai militer yang terkuat di dunia ternyata mengenakan Pampers, dan mereka tidak mau keluar dari tank, untuk menghadapi para pejuang," tambah pejuang Al-Qassam.

Kontan, kabar itu menjadi bahan tertawaan penduduk Palestina serta ramai dibicarakan dalam forum-forum diskusi di internet. Bermacam-macam komentar beredar, "bisa-bisa pemerintahan Israel akan memboikot produk Pampers, karena telah menyebabkan mereka kalah perang", "pesawat tempur Israel terpaksa kembali ke pangkalan mereka, karena pilotnya lupa belum mengganti Pampersnya yang lama", ada juga komentar, "militer Israel telah menghubungi perusahaan Pampers agar memperbesar ukuran, agar lebih bisa tahan lama".



Sumber : zilzaal.blogspot.com

No comments:

Post a Comment