Saturday, November 17, 2012

PM Mesir Kunjungi Gaza, Israel Hentikan Serangan

PM Mesir Masuki Gaza, Israel Setop Serangan
Petugas pemadam kebakaran Palestina mencari korban yang tertimpa reruntuhan bangunan akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi Jebaliya sebelah Utara Jalur Gaza, Sabtu (17/11). (AP/Hatem Moussa)

BERITA TERKINI, GAZA - Perdana Menteri Mesir, Hisham Kandil berkunjung ke Gaza, Palestina atas dasar solidaritas dan bentuk dukungannya untuk mengupayakan perdamaian, seperti dilansir Reuteurs (16/11).

Meskipun Mesir terlibat perjanjian damai dengan Israel pada 1979, Kandil tetap mendatangi Gaza untuk membuka celah diplomasi perdamaian darurat mengingat ia berkerabat akrab dengan Hamas.

Selama kedatangan Kandil, Israel menghentikan genjatan senjata selama tiga jam. Koresponden Radio militer Israel mengatakan komando tentara garis depan telah mengatakan kepada pejabat kota Gaza untuk membuat persiapan pertahanan sipil.

Jeda tiga jam ini kemungkinan memberi kesempatan untuk membuat pertahanan dari pertempuran yang mungkin berlarut-larut selama tujuh minggu. Seorang juru bicara militer Israel menolak untuk mengomentari laporan ini.

Salah satu pejabat senior Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuteurs bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu setuju untuk menghentikan serangan ke Gaza selama kunjungan karena permintaan Mesir. "Dengan syarat, pasukan Hamas tidak menembakkan roket rudalnya ke Israel," kata dia.

Seorang pejabat Palestina yang dekat dengan Mediator Mesir mengatakan kepada Reuters bahwa kunjungan Kandil adalah awal dari proses untuk mengeksplorasi kemungkinan mencapai gencatan senjata.

"Masih terlalu awal untuk berbicara tentang rincian apapun atau bagaimana hal-hal akan berkembang nantinya," ujarnya.

Tak hanya Mesir, dikabarkan Menteri Luar Negeri Tunisia pun akan kunjungi Gaza pada Sabtu pekan ini. "Kunjungan bertujuan untuk memberikan dukungan politik untuk Gaza," ujar juru bicara Presiden Tunisia, Moncef Marzouki seperti dilansir Reuteurs.

Sumber : Republika.online

No comments:

Post a Comment