PM Israel Benjamin Netanyahu
Laporan itu dibuat oleh seorang jurnalis investigasi, Ilana Dayan, yang ditayangkan di saluran berita Israel. Laporan yang merupakan teaser dari satu film dokumenter milik Dayan itu menyebutkan, pada tahun 2010 Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Menteri Urusan Militer Ehud Mubarak dan beberapa menteri lain mengadakan pertemuan.
Dalam pertemuan Perdana Menteri Israel meminta untuk mempersiapkan serangan pada fasilitas nuklir Iran. Netanyahu meminta mantan Ketua Angkatan Tahanan Pertahanan Israel, Gabi Ashkenazi untuk mengatur sistem P-plus, yang berarti operasi segera dilakukan.
"Namun akhirnya di saat terakhir, pada kenyataannya, kemampuan (militer) tidak mumpuni," kata Barak dalam teaser film dokumenter itu, dikutip dari Press TV, Selasa (6/11).
Melihat hal itu, Ashkenazi dan Meir Dagan (mantan kepala Mossad yang mundur) berpendapat bahwa Perdana Menteri tidak bisa memutuskan sepihak, dan berpendapat bahwa keputusan seperti itu harus memerlukan konfrimasi dari semua menteri Israel.
Seperti diketahui, Tel Aviv telah berulang kali mengancam Iran dengan serangan militer. Israel mengatakan Iran berusaha menghasilkan bom nuklir.
Berkali-kali juga hal itu dibantah keras oleh Iran.
Sumber : Republika.online
No comments:
Post a Comment