Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, diperkirakan menang lagi dalam pemilu Israel yang dipercepat kali ini.
"Saya mengharapkan hal itu tidak akan terjadi. Dalam keputusan terakhir, tanggung jawab terletak pada perdana menteri dan selama saya menjadi perdana menteri, Iran tidak akan memiliki bom atom," katanya. "Jika tidak ada jalan lain Israel siap bertindak."
Pernyataan perdana menteri Israel itu diucapkan sehari menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat setelah berulang-ulang desakan yang tidak berhasil dari pemerintahannya terhadap pemerintah Presiden Barack Obama untuk menetapkan "garis merah" yang jelas bagi aksi militer terhadap Iran.
Pernyataan itu juga dibuat setelah televisi Saluran Dua Ahad mengatakan Netanyahu dan Menteri Pertahanan Ehud Barack memberikan perintah tahun 2010 kepada militer untuk mempersiapkan serangan terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran.
Perintah-perintah itu kemudian dibatalkan karena ditentang kepala staf (waktu itu) Letjen Gabi Ashkenzi dan pemimpin Mossad (waktu itu) Meir Dagan, kata televisi tersebut.
Israel, seperti halnya AS sekutunya, tetap menolak mengesampingkan serangan militer untuk mencegah Iran memiliki kemampuan membuat senjata nuklir.
Iran membantah tuduhan itu dan menegaskan program nuklirnya hanya untuk meningkatkan daya listrik dan keperluan medis.
Netanyahu menegaskan Israel "tidak buru-buru melancarkan perang".
"Jika kita dapat menyelesaikan masalah ini dengan tekanan internasional, maka itu adalah lebih baik... Tetapi kita serius. Ini bukan satu unjuk kekuatan," kata perdana menteri itu.
Sumber : Republika.online
No comments:
Post a Comment