Wednesday, May 19, 2010

Pria Mengaku Nabi Palsu Asal Surabaya, Hebohkan Tulungagung !

Seorang pria asal Surabaya mengaku sebagai nabi. Pengakuan kontraversi ini membuat masyarakat di Desa/Kecamatan Ngantru, Tulungagung perasaan resah. Pria yang berinisial GKW datang menyebarkan aliran baru dari agama Islam dan mengakui dirinya sebagai nabi untuk bangsa Indonesia.

Informasi yang berhasil dihimpun dari media online terkemuka di Indonesia, kemunculan GKW melalui forum pengajian yang diadakannya, di salah satu rumah warga.

Belakangan, sekitar 8 orang dari keluarga itu diketahui sebagai pengikut dari GKW. Namun sayang, saat ditelusuri keberadaan keluarga tersebut tidak menemukan hasil maksimal.



"Kalau soal itu tanyanya ke adik saya saja, namanya Doyo. Dia tinggal di selatan balai desa," kata Totok, salah seorang anggota keluarga yang menjadi pengikut GKW, saat ditemui detiksurabaya.com di rumahnya, Rabu (19/5/2010).

Sayang, saat upaya pencarian Doyo dilakukan, hasil yang tidak maksimal juga didapatkan. Sejumlah warga mengaku tidak mengenal nama tersebut, di lokasi yang disebutkan sebagai tempat tinggalnya.

Pengakuan nama oleh GKW tertuang dalam 4 selebaran yang dibagikan kepada sejumlah pengikutnya. Dalam selebaran yang dinamai 'SIRULLAH' tersebut, GKW menganggap dirinya sebagai nabi untuk bangsa Indonesia, dengan dasar ayat ke 4 dari Surat Ibrahim di Al-Qur'an.

"Allah tidak akan menurunkan rasul kecuali sesuai dengan bahasa kaumnya/bangsanya. Apabila bahasa kita adalah Bahasa Indonesia (Jawa), maka berdasarkan ayat tersebut jelas bahwa rasul kita adalah orang Indonesia. (Nabi Muhammad bahasanya Arab, Rasul bagi kaum/bangsa Arab)," bunyi cuplikan kalimat dalam 4 selebaran yang dibagikan GKW kepada pengikutnya.

Untuk keberadaan GKW sendiri tidak diketahui karena kabarnya jarang berada di Tulungagung. Dia berdomisili di Kebraon, Surabaya, dan dalam waktu tertentu datang untuk menggelar pengajian.

Sementara itu Kasat Intel Polres Tulungagung AKP Paidi membenarkan ada pria yang mengaku nabi. Meski demikian, kepolisian belum dapat mengungkapkannya secara rinci, karena masih dalam tahap penyelidikan kebenarannya.

"Anggota sekarang di lapangan dan tengah melakukan penyelidikan. Hasilnya bagaimana, saya juga sedang menunggu," tandasnya.

No comments:

Post a Comment